Senin, 08 Juli 2013

Minum Teh Ini Bisa Kurangi Sakit Gigi

Sakit gigi bisa jadi merupakan tanda-tanda terkena radang gusi, abses, gigi bolong atau penyakit periodontal (peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi). Hanya doter gigi berlisensi yang dapat memberikan diagnosa akurat serta saran pengobatan.

Namun jika Anda sedang pergi berlibur dan tidak mungkin menemui dokter gigi langganan, minum teh herbal tanpa gula pun bisa menjadi solusi alternatif. Seperti yang dikutip dari Livestrong, berikut tiga pilihan teh herbal yang bisa kurangi rasa nyeri saat sakit gigi.

1. Teh Cengkeh
Teh ini dikenal memiliki aroma yang kuat dan kaya rasa. Menurut National Institutes of Health (NIH), teh cengkeh dapat berguna secara efektif sebagai krim Benzokain --obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan gatal-gatal yang disebabkan luka bakar, gigitan atau sengatan serangga, racun tanaman, luka kecil atau goresan, untuk menghilangkan sakit gigi. NIH juga menjelaskan bahwa teh cengkeh juga memiliki sifat eugenol, sebuah unsur kimia yang mampu membuat kulit mati rasa, mengurangi peradangan, menghentikan rasa sakit dan membunuh bakteri menular.

Meskipun tidak dijelaskan berapa dosis yang tepat, tetapi menyeduh satu sendok teh cengkeh denga satu cangkir air mendidih adalah yang tepat. Menurut NIH, teh cengkeh bisa berfungsi antikoagulan atau pengencer darah jika mengonsumsinya terlalu banyak.

2. Teh Neem
Daun neem telah digunakan selama berabat-abat dalam pengobatan tradisional India. Menurut sejarah, praktisi Ayurveda merekomendasikan teh neem sebagai pengobatan untuk segala kerusakan gigi. Menurut Neem Foundation, organisasi non-profit yang berbasis di India, teh neem bisa meredakan gejala perodontal termasuk, infeksi, gingivitis dan nyeri gusi. Menurut organisasi tersebut, daun neem memiliki kandungan berupa senyawa anti-peradangan dan antispetik alami. Neem Foundation menyarankan untuk merebus 50 daun neen dengan satu cangkir air selama 20 menit.

3. Teh Hijau
Teh ini telah dikenal secara global karena kandungan antioksidan kuat, anti-inflamsi dan memiliki sifat antiseptik. Teh hijau tanpa gula dapat membantu meredakan sakit gigi. Menurut University of Maryland Medical Center (UMMC), zat antibakterial yang ada pada teh hijau dapat bantu menghentikan atau memperlambat perkembangan gigi berlubang. Selain itu UMMC, mengakui bahwa teh hijau juga berguna sebagai astringent yang dapat mengontrol pendarahan dan bisa menyembuhkan luka.

Teh hijau yang dipercaya dapat mempercepat pemilihan infeksi gigi yang menyakitkan seperti gingivitis atau abses itu diketahui hanya memiliki sedikit efek samping. Tetapi ada baiknya jika Anda menghindari meminum minuman berkafein jika sensitif terhadap stimulan atau sedang dalam pengobatan.

Source : wolipo.detik.com

Minum Teh Ini Bisa Kurangi Sakit Gigi

Sakit gigi bisa jadi merupakan tanda-tanda terkena radang gusi, abses, gigi bolong atau penyakit periodontal (peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi). Hanya doter gigi berlisensi yang dapat memberikan diagnosa akurat serta saran pengobatan.

Namun jika Anda sedang pergi berlibur dan tidak mungkin menemui dokter gigi langganan, minum teh herbal tanpa gula pun bisa menjadi solusi alternatif. Seperti yang dikutip dari Livestrong, berikut tiga pilihan teh herbal yang bisa kurangi rasa nyeri saat sakit gigi.

1. Teh Cengkeh
Teh ini dikenal memiliki aroma yang kuat dan kaya rasa. Menurut National Institutes of Health (NIH), teh cengkeh dapat berguna secara efektif sebagai krim Benzokain --obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan gatal-gatal yang disebabkan luka bakar, gigitan atau sengatan serangga, racun tanaman, luka kecil atau goresan, untuk menghilangkan sakit gigi. NIH juga menjelaskan bahwa teh cengkeh juga memiliki sifat eugenol, sebuah unsur kimia yang mampu membuat kulit mati rasa, mengurangi peradangan, menghentikan rasa sakit dan membunuh bakteri menular.

Meskipun tidak dijelaskan berapa dosis yang tepat, tetapi menyeduh satu sendok teh cengkeh denga satu cangkir air mendidih adalah yang tepat. Menurut NIH, teh cengkeh bisa berfungsi antikoagulan atau pengencer darah jika mengonsumsinya terlalu banyak.

2. Teh Neem
Daun neem telah digunakan selama berabat-abat dalam pengobatan tradisional India. Menurut sejarah, praktisi Ayurveda merekomendasikan teh neem sebagai pengobatan untuk segala kerusakan gigi. Menurut Neem Foundation, organisasi non-profit yang berbasis di India, teh neem bisa meredakan gejala perodontal termasuk, infeksi, gingivitis dan nyeri gusi. Menurut organisasi tersebut, daun neem memiliki kandungan berupa senyawa anti-peradangan dan antispetik alami. Neem Foundation menyarankan untuk merebus 50 daun neen dengan satu cangkir air selama 20 menit.

3. Teh Hijau
Teh ini telah dikenal secara global karena kandungan antioksidan kuat, anti-inflamsi dan memiliki sifat antiseptik. Teh hijau tanpa gula dapat membantu meredakan sakit gigi. Menurut University of Maryland Medical Center (UMMC), zat antibakterial yang ada pada teh hijau dapat bantu menghentikan atau memperlambat perkembangan gigi berlubang. Selain itu UMMC, mengakui bahwa teh hijau juga berguna sebagai astringent yang dapat mengontrol pendarahan dan bisa menyembuhkan luka.

Teh hijau yang dipercaya dapat mempercepat pemilihan infeksi gigi yang menyakitkan seperti gingivitis atau abses itu diketahui hanya memiliki sedikit efek samping. Tetapi ada baiknya jika Anda menghindari meminum minuman berkafein jika sensitif terhadap stimulan atau sedang dalam pengobatan.

Source : wolipop.detik.com

Ini Kebiasaan yang Bisa Merusak Jadwal Tidur

Gangguan tidur sering dialami banyak orang. Sebelum mencoba mengonsumsi obat tidur, ada baiknya memeriksa ulang rutinitas saat malam hari. Beberapa ritual favorit saat malam hari dapat menyebabkan masalah gangguan tidur.

Menurut sebuah studi terbaru oleh National Sleep Foundation, diperkirakan 65 persen orang Amerika mengalami masalah tidur beberapa malam setiap minggu. Tidur terlalu sedikit dihubungkan dengan peningkatan risiko obesitas dan depresi.

Berikut beberapa kebiasaan sebelum tidur yang dapat menyebabkan gangguan tidur seperti dikutip dari detikhealth.

1. Pergi Tidur Lebih Cepat
Banyak orang mempunyai persepsi bahwa tidur cepat hanya berlaku untuk anak-anak. Lakukan perawatan ekstra untuk mempertahankan jadwal tidur, terutama pada akhir pekan.

Tubuh merespon rutinitas. Sehingga jika telah terbiasa tidur larut malam, maka tubuh akan terbiasa. Oleh karena itu, maka perlu dibiasakan untuk tidur lebih cepat.

2. Membawa Buku ke Tempat Tidur
Membaca buku sebelum tidur telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Masalahnya adalah, tubuh telah beradaptasi dengan kemungkinan bahwa rutinitas tidak akan pergi tidur hingga setelah membaca buku.

Tubuh sangat mudah merespon rutinitas. Jika ingin tetap ingin mempunyai waktu membaca, maka sebaiknya luangkan waktu membaca saat sore hari bukan sebelum tidur.

3. Melakukan Kegiatan yang Menggunakan Komputer
Layar komputer yang terlalu terang dapat merangsang otak. Selain itu, melakukan pekerjaan sebelum tidur dapat membuat tidur menjadi tidak nyenyak karena pikiran tidak tenang.

Maka sebaiknya beri jeda waktu antara mengerjakan pekerjaan dan ketiak akan mulai pergi tidur. Sebelum pergi tidur, setidaknya harus meluangkan waktu untuk merilekskan tubuh dan pikiran.

4. Memakai Tempat Tidur dengan Kondisi yang Kurang Bagus
Kualitas tempat tidur tentunya juga akan mempengaruhi kualitas tidur. Hal yang sama juga berlaku untuk bantal dan selimut. Kenyamanan ruang tidur sangat mempengaruhi kualitas tidur, maka sebaiknya ketika mendekorasi ruang tidur harus senyaman mungkin.

5. Menggunakan Alarm dengan Lampu Penerang
Silau yang muncul dari jam dapat mengganggu ketika mencoba untuk tidur. Jam dinding atau jam meja yang menyala dalam terang memang memudahkan untuk dibaca. Namun, adakalanya justru dapat mengganggu ketika mencoba untuk tidur.

6. Berolahraga Sebelum Tidur
Berolahraga atau latihn fisik ketika siang hari akan membuat segar selama berjam-jam. Aktivitas fisik yang intens dapat menaikkan suhu tubuh dan memompa energi, sehingga mengganggu transisi menuju ketenangan dalam tidur.

Oleh karena hal tersebut, maka jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur. Jeda antara olahraga dan tidur malam idealnya setidaknya 3 jam.

Source : wolipop.detik.com

Ini Kebiasaan yang Bisa Merusak Jadwal Tidur

Gangguan tidur sering dialami banyak orang. Sebelum mencoba mengonsumsi obat tidur, ada baiknya memeriksa ulang rutinitas saat malam hari. Beberapa ritual favorit saat malam hari dapat menyebabkan masalah gangguan tidur.

Menurut sebuah studi terbaru oleh National Sleep Foundation, diperkirakan 65 persen orang Amerika mengalami masalah tidur beberapa malam setiap minggu. Tidur terlalu sedikit dihubungkan dengan peningkatan risiko obesitas dan depresi.

Berikut beberapa kebiasaan sebelum tidur yang dapat menyebabkan gangguan tidur seperti dikutip dari detikhealth.

1. Pergi Tidur Lebih Cepat
Banyak orang mempunyai persepsi bahwa tidur cepat hanya berlaku untuk anak-anak. Lakukan perawatan ekstra untuk mempertahankan jadwal tidur, terutama pada akhir pekan.

Tubuh merespon rutinitas. Sehingga jika telah terbiasa tidur larut malam, maka tubuh akan terbiasa. Oleh karena itu, maka perlu dibiasakan untuk tidur lebih cepat.

2. Membawa Buku ke Tempat Tidur
Membaca buku sebelum tidur telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Masalahnya adalah, tubuh telah beradaptasi dengan kemungkinan bahwa rutinitas tidak akan pergi tidur hingga setelah membaca buku.

Tubuh sangat mudah merespon rutinitas. Jika ingin tetap ingin mempunyai waktu membaca, maka sebaiknya luangkan waktu membaca saat sore hari bukan sebelum tidur.

3. Melakukan Kegiatan yang Menggunakan Komputer
Layar komputer yang terlalu terang dapat merangsang otak. Selain itu, melakukan pekerjaan sebelum tidur dapat membuat tidur menjadi tidak nyenyak karena pikiran tidak tenang.

Maka sebaiknya beri jeda waktu antara mengerjakan pekerjaan dan ketiak akan mulai pergi tidur. Sebelum pergi tidur, setidaknya harus meluangkan waktu untuk merilekskan tubuh dan pikiran.

4. Memakai Tempat Tidur dengan Kondisi yang Kurang Bagus
Kualitas tempat tidur tentunya juga akan mempengaruhi kualitas tidur. Hal yang sama juga berlaku untuk bantal dan selimut. Kenyamanan ruang tidur sangat mempengaruhi kualitas tidur, maka sebaiknya ketika mendekorasi ruang tidur harus senyaman mungkin.

5. Menggunakan Alarm dengan Lampu Penerang
Silau yang muncul dari jam dapat mengganggu ketika mencoba untuk tidur. Jam dinding atau jam meja yang menyala dalam terang memang memudahkan untuk dibaca. Namun, adakalanya justru dapat mengganggu ketika mencoba untuk tidur.

6. Berolahraga Sebelum Tidur
Berolahraga atau latihn fisik ketika siang hari akan membuat segar selama berjam-jam. Aktivitas fisik yang intens dapat menaikkan suhu tubuh dan memompa energi, sehingga mengganggu transisi menuju ketenangan dalam tidur.

Oleh karena hal tersebut, maka jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur. Jeda antara olahraga dan tidur malam idealnya setidaknya 3 jam.

Source : wolipop.detik.com

Bahaya Cotton Bud Saat Membersihkan Telinga

Banyak orang yang memilih membersihkan telinga mereka menggunakan cotton bud. Sayangnya jika tak berhati-hati, hal itu bisa menyebabkan bahaya, seperti telinga berdenging atau kelumpuhan saraf di sekitar wajah.

Menurut sebuah penelitian terbaru, lebih dari 50 persen pasien yang datang ke dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) sering memakai cotton bud untuk mengorek kotoran di telinga. Walaupun ujungnya terbuat dari kapas, alat ini tetap berisiko merusak gendang telinga.

Seperti dikutip Healthday, gangguan pendengaran yang umum dialami pemakai cotton bud adalah tinnitus atau telinga berdenging. Sementara wajah yang sulit digerakkan adalah gejala kerusakan saraf yang juga dipicu kerusakan gendang telinga.

Untungnya, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Ilaaf Darrat, spesialis THT dari Henry Ford Hospital, menunjukkan bahwa 97 persen kerusakan gendang telinga bisa sembuh sendiri dalam waktu rata-rata 2 bulan. Operasi hanya dibutuhkan jika berdampak pada kelumpuhan saraf di sekitar wajah.

Penelitian yang dipresentasikan dalam Combined Otolaryngological Spring Meeting di Chicago ini melibatkan 1.540 pasien yang mengalami kerusakan gendang telinga antara tahun 2001-2010.

Lalu bagaimana cara membersihkan kotoran telinga yang tepat?

Seperti yang dilansir detikhealth, kotoran telinga punya fungsi melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi sehingga tidak perlu terlalu sering dibersihkan. Tapi kotoran telinga juga kadang mengganggu pendengaran.

Kulit pada saluran telinga luar memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan kotoran telinga --dikenal sebagai cerumen. Tiap orang memiliki bentuk cerumen yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk cair, padat atau berupa kulit kering. Warnanya juga bervariasi tergantung pada komposisi.

Sebagian besar saluran telinga dapat membersihkan sendiri, dengan cara lapisan kulit saluran telinga bermigrasi dari gendang telinga ke telinga pembukaan luar. Kotoran telinga yang lama akan terus diangkut dari daerah yang lebih dalam dari saluran telinga menuju keluar, biasanya kering, serpihan dan jatuh. Namun bila kotoran telinga terlalu banyak, sehingga membentuk blok saluran telinga dan mengganggu pendengaran, maka saat itulah kotoran telinga perlu dibersihkan.

Orang akan mencoba menggunakan cotton bud atau tetes telinga bila kotoran telinga terlalu keras. Penggunaan cotton bud baik dilakukan bila keadaan kotoran telinga sedikit cair dan tidak keras. Karena apabila kotoran telinga keras, maka penggunaan cotton bud justru akan membuat kotoran tersebut semakin masuk ke dalam telinga.

Bagi yang menggunakan tetes telinga, sangat penting untuk mengetahui lebih dulu bahwa telinga Anda tidak mengalami perforasi (bocor) gendang telinga. Menggunakan tetes telinga dengan keadaan gendang telinga berlubang dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah, dan jika disertai rasa sakit, nyeri atau ruam, penggunaan obat tetes harus segera dihentikan.

Pada saat seperti ini, dokter mungkin harus membersihkan kotoran telinga keluar (dikenal sebagai lavage), dengan vakum, atau bahkan membersihkannya dengan instrumen khusus. Untuk menjaga kesehatan serta kebersihan telinga, ada baiknya jika Anda mengunjungi dokter THT untuk membersihkan telinga setiap enam bulan sekali.

Source : wolipo.detik.com

Do's & Don'ts Saat Memakai Lensa Kontak

Lensa kontak banyak menjadi pilihan wanita yang bosan atau tak suka dengan penggunaan kacamata. Sayangnya, penelitian terbaru menemukan banyak pengguna lensa kontak yang malas mengikuti aturan dan cara pemakaian yang tepat.

Seperti yang dikutip dari Webmd, sebanyak 80 persen orang tahu betul mengenai aturan dan cara pemakaian lensa kontak dengan benar. Tetapi hanya dua persen yang benar-benar melakukan aturan tersebut. Dan kurang dari satu persen yang mau mencuci tangan mereka sebelum memakai lensa kontak, menggunakan cairan pembersih khusus dan tidak mengenakan lensa kontak terlalu sering.

Survei yang diterbitkan dalam jurnal 'Optometry and Vision Science' itu, dilakukan pada pasien yang menjalani pemeriksaan mata dalam praktek swasta atau universitas. Sebagian besar, yaitu 85 persen dari peserta survei telah merasa menepati petunjuk pemakaian lensa kontak, tetapi hanya 0,4 persen yang mengikuti semua petunjuk.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar pemakai lensa kontak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk menghindari komplikasi. Namun, sedikit yang benar-benar mengikuti semua rekomendasi. Komplikasi yang paling sering dilaporkan oleh pemakai lensa kontak yang disurvei adalah ketidaknyamanan sejumlah 72 persen dan infeksi 47 persen.

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan saat memakai, melepaskan, membersihkan dan menyimpan lensa kontak. Berikut sembilan aturan tersebut, seperti yang dikutip dari lensprices.

1. Pastikan Anda memilih lensa kontak yang benar-benar sesuai dengan mata Anda. Hindari membeli lensa kontak tanpa memeriksa kondisi mata. Menggunakan lensa kontak yang tepat adalah langkah pertama untuk melindungi mata.

2. Cuci tangan sebelum memegang lensa kontak. Walau terlihat bersih, belum tentu tangan Anda bebas kuman dan bakteri. Oleh karena itu, jangan malas untuk selalu membersihkannya sebelum Anda memakai, membilas dan melepaskan lensa kontak.

3. Umumnya lensa kontak aman dikenakan selama delapan jam, lebih dari itu mata berpotensi kekurangan oksigen. Sebaiknya, jika Anda telah memakai lensa kontak sudah sampai delapan jam, segera lepas dan mencucinya. Setelah itu, Anda bisa menggunakannya kembali.

4. Hindari mencuci lensa kontak dengan air keran karena mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan mata. Para ahli menyarankan agar selalu menggunakan cairan pembersih khusus saat membersihkan lensa kontak.

5. Hindari terkena paparan asap, polusi dan angin karena bisa menyebabkan masalah pada lensa kontak sehingga menyebabkan mata menjadi kering. Jika hal ini terjadi, maka cucilah lensa kontak untuk mengembalikan kelembabannya.

6. Perhatikan mata dengan baik. Jangan teruskan pemakaian lensa kontak jika timbul iritasi atau rasa sakit pada mata Anda. Segera lepas lalu bersihkan sebelum memakainya kembali. Namun jika iritasi tak kunjung reda, segera hubungi dokter mata.

7. Kebiasaan yang keliru dan berisiko pada pembiakkan kuman adalah mencuci lensa kontak hanya saat akan dipakai. Banyak orang yang salah memperlakukan lensa kontak. Jadi setelah delapan jam dipakai, lensa kontak langsung disimpan dalam cairan perendam, tanpa dicuci lebih dahulu. Kebiasaan yang keliru ini menyebabkan terjadinya pembiakkan kuman di cairan perendam lensa kontak.

8. Setelah memakainya, cuci lensa kontak, lalu rendam di cairan khusus. Jangan lupa mengganti cairan perendam lensa kontak setiap hari.

9. Perhatikan masa kedaluwarsa lensa kontak Anda. Segera ganti dengan yang baru jika lensa kontak sudah kedaluwarsa. Jangan sampai haya karena alasan malas atau berhemat menimbulkan risiko kesehatan pada mata Anda.

Source : wolipop.detik.com

Kebiasaan yang Buat Mata Relaks Setelah Lama Tatap Komputer

Pekerjaan dan gaya hidup sering kali membuat mata jadi stres dan tegang. Menatap layar komputer selama berjam-jam merupakan salah satu penyebabnya. Tetapi ada beberapa kebiasaan yang ternyata bisa mengatasi mata lelah.

Mata adalah salah satu indera yang memiliki fungsi penting dan berharga. Jika seseorang sudah mengalami mata lelah maka kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan penglihatanya serta menurunkan kinerja.

Mata lelah umumnya bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya, faktor lingkungan seperti stres di tempat kerja, rumah atau keadaan bising. Faktor pola makan, kurang asupan air dan beberapa vitamin seperti vitamin B12, D dan K, dan keturunan dan fisiologi, faktor genetik.

Meski begitu ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata lelah, seperti dikutip dari ezinearticle, yaitu:

1. Mengedip
Biasakan untuk mengedipkan mata. Saat tidak ada ketegangan, mata akan berkedip secara otomatis setidaknya 10-12 menit kali per menit. Orang yang menderita masalah penglihatan biasanya cenderung jarang berkedip. Akibatnya, mata terbuka lama dan mengakibatkan mata tegang, kering dan lelah.

2. Gerakan Mata
Anda bisa menghindari ketegangan pada mata dengan menggerakan bola mata dan mengalihkan fokus secara teratur. Terlalu lama menatap sesuatu --terutama layar komputer-- bisa membuat kemampuan mata menurun.

3. Melatih Pernapasan
Hal ini penting karena 30% dari udara yang kita hirup masuk untuk memberi 'makan' pada sistem penghilatan. Lakukan pernapasan yang berirama. Tidak hanya membuat mata lebih rileks, seluruh tubuh juga ikut santai. Fokus ada objek jauh, merupakan salah satu cara melepaskan ketegangan mata.

4. Postur Tubuh Tepat
Postur duduk yang tidak tepat seringkali dihubungkan dengan penglihatan yang buruk dan ketegangan pada beberapa area tubuh seperti, bahu, leher, dada dan wajah. Postur duduk yang tepat dan melakukan relaksasi secara terarur dapat membuat sirkulasi oksigen dalam tubuh lancar.

Source : wolipo.detik.com