REPUBLIKA.CO.ID, MANADO- Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Sinyo H
Sarundajang memeroleh penghargaan sebagai gubernur terbaik dan
berprestasi di ajang penganugerahan GATRA Award 2011.
"Ya, pak gubernur memeroleh penghargaan dari GATRA Award 2011
sebagai gubernur berprestasi. Penghargaan serupa juga diterima gubernur
Sulawesi Selatan dan Gubernur Jawa Tengah," kata Kepala Bagian Humas
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Christian Sumampouw, di Manado,
Jumat.
Sumampouw menjelaskan, penghargaan yang diterima gubernur
Sarundajang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fawzi
yang bertepatan dengan acara perayaan HUT Gatra ke-17 di Sahid Jaya
Hotel Sudirman Jakarta, Kamis (1/12).
Dia menjelaskan, Mendagri memberikan apresiasi kepada Sarundajang
yang telah mampu membangun Sulut dengan penuh jiwa dan raga serta
tanggung jawab sehingga membawa kemajuan pesat sehingga layak
dinobatkan sebagai gubernur terbaik tahun 2011.
Ditetapkannya Sarundajang sebagai gubernur terbaik dari 33 Provinsi
se-Indonesia, kata Sumampouw, karena dinilai berhasil membawa Provinsi
Sulawesi Utara dua tahun berurutan memeroleh predikat opini pengelolaan
keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP). Selain itu, membawa Provinsi Sulawesi Utara terbaik dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).
sumber : yahoo.com
Jumat, 02 Desember 2011
Bebas Stres Setelah Putus Cinta
Jangan sampai perpisahan Anda dengan mantan kekasih mengakibatkan
kesedihan yang berlarut-larut juga stres yang berkepanjangan. Anda
harus bangkit dan kembali menjalani hidup. Ini kiatnya.
Menerima
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.
Jaga jarak
Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.
Berhenti menyalahkan
Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.
Nikmati kesendirian
Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.
Jangan balas dendam
Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.
Menjalankan hobi
Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.
Bersyukur
Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.
Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!
sumber : yahoo.com
Menerima
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.
Jaga jarak
Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.
Berhenti menyalahkan
Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.
Nikmati kesendirian
Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.
Jangan balas dendam
Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.
Menjalankan hobi
Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.
Bersyukur
Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.
Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!
sumber : yahoo.com
Kebaya Encim Indonesia Laris Manis di Singapura
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA - Kebaya encim dari Indonesia laris dipasarkan di Singapura.
Christine Ong Kiat Neo, adalah keturunan Cina peranakan warga negara
Singapura yang mempromosikan kebaya encim Indonesia ke Singapura.
"Setiap bulan, saya mendatangkan 200 potong kebaya encim," kata Christine di Istora Senayan, Kamis (1/12). Kebaya yang didatangkan dari Indonesia merupakan karya dari Elly Zaerina, pengrajin bordir asal Cengkareng. Menurut Christine, hasil bordir Indonesia merupakan bordir yang paling baik di Asia, sehingga ia tak segan mempromosikannya di Singapura.
Murahnya harga bordir di Indonesia juga mempermudah promosi kebaya di Singapura. "Setiap potong kebaya, saya jual sekitar 100 dollar Singapura," kata Christine. Jika di rupiahkan, harga pasaran kebaya encim Indonesia di Singapura sekitar Rp 700 ribu, harga yang cukup terjangkau sehingga semakin banyak peminatnya.
Selain kebaya encim, Christine juga mendatangkan sarung dari bahan batik dari Indonesia. "Saya juga mendatangkan kain batik dari Pekalongan, Lasem, dan Cirebon," kata Christine. Menurutnya, kain batik Indonesia sangat halus dan nyaman dipakai.
sumber : yahoo.com
"Setiap bulan, saya mendatangkan 200 potong kebaya encim," kata Christine di Istora Senayan, Kamis (1/12). Kebaya yang didatangkan dari Indonesia merupakan karya dari Elly Zaerina, pengrajin bordir asal Cengkareng. Menurut Christine, hasil bordir Indonesia merupakan bordir yang paling baik di Asia, sehingga ia tak segan mempromosikannya di Singapura.
Murahnya harga bordir di Indonesia juga mempermudah promosi kebaya di Singapura. "Setiap potong kebaya, saya jual sekitar 100 dollar Singapura," kata Christine. Jika di rupiahkan, harga pasaran kebaya encim Indonesia di Singapura sekitar Rp 700 ribu, harga yang cukup terjangkau sehingga semakin banyak peminatnya.
Selain kebaya encim, Christine juga mendatangkan sarung dari bahan batik dari Indonesia. "Saya juga mendatangkan kain batik dari Pekalongan, Lasem, dan Cirebon," kata Christine. Menurutnya, kain batik Indonesia sangat halus dan nyaman dipakai.
sumber : yahoo.com
Mayoritas Wanita Jepang Tak Ingin Hamil
PARA wanita Jepang semula punya siklus lahir, besar, lulus perguruan tinggi, menikah, berhenti kerja dan mengurus anak.
Ini bukannya wanita tidak ingin berkarier. Masalahnya adalah setelah melahirkan, gaji mereka--bahkan yang bekerja di bank--tidak cukup untuk membayar baby sitter. Boleh dititip ke tempat penitipan bayi tapi setelah usianya di atas dua tahun.
Maka, wanita Jepang memilih mengurus anak, membesarkan mereka hingga sukses. Soal berikutnya muncul, anak-anak yang dibesarkan dengan susah payah itu semakin sukses semakin jauh dari orang tua.
Usia harapan hidup di Jepang sangat tinggi, termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Usia harapan hidup bahkan di atas 80 tahun. Artinya, setelah pensiun sebagai karyawan pada usia 65 tahun, orang tua Jepang masih harus menjalani hidup sekitar 15 tahun dengan menikmati hidup sebagai pensiunan atas biaya pemerintah.
Lama-lama, jumlah pensiunan membengkak, jumlah anggaran pemerintah kian terbatas. Walhasil, jumlah tunjangan pensiunan makin turun.
Lalu, orang-orang tua itu hidup di panti jompo, sementara anak-anak mereka menikmati kesuksesan. Para wanita bertanya: lalu untuk apa punya anak? Pertanyaan berikut sudah bisa ditebak. Untuk apa menikah?
Pertanyaan tersebut menemukan jawaban berikut: para wanita ogah menikah, enggan punya anak. Mereka memilih karier.
Itulah yang terjadi di Jepang saat ini. Para wanita lebih senang menghabiskan waktu di kantor, membangun karier, dan hidup mandiri.
Lama-lama, jumlah wanita lajang makin meningkat. Dampak ikutannya, jumlah bayi yang lahir semakin berkurang.
Datanglah ke Tokyo. Sangat jarang kita menemukan wanita hamil atau bayi di tempat-tempat keramaian. Sebagian besar pemandangan adalah para wanita mandiri, yang modis, dan tidak takut ke McD atau resto tengah malam, seorang diri.
Gejala itu mendorong struktur usia penduduk Jepang makin tua. Anak-anak masa depan Jepang makin berkurang jumlahnya. Seperti piramida terbalik.
Setiap tahun, ada saja taman kanak-kanak yang tutup karena kekurangan siswa. Sebaliknya, panti jompo--yang banyak mempekerjakan warga Indonesia dan Filipina--semakin bertambah jumlahnya.
Pemerintah yang risau mendorong para wanita untuk menikah dan punya anak. Stasiun TV didorong untuk menayangkan berita-berita tentang nikmatnya membangun keluarga. Satu keluarga beranak 10 merupakan berita besar bagi TV Jepang.
Sambil imbauan itu belum memperlihatkan hasil, toko-toko anjing, toko pakaian anjing, dan tempat penyewaan anjing seperti Dogy Park di jalan menuju Gunung Fuji tumbuh subur. Bahkan banyak sekolah khusus untuk anjing.
Kenapa begitu? Ya, karena anjing merupakan kawan favorit para wanita lajang Jepang. Alangkah beruntungnya anjing-anjing di Jepang.
sumber : yahoo.com
Ini bukannya wanita tidak ingin berkarier. Masalahnya adalah setelah melahirkan, gaji mereka--bahkan yang bekerja di bank--tidak cukup untuk membayar baby sitter. Boleh dititip ke tempat penitipan bayi tapi setelah usianya di atas dua tahun.
Maka, wanita Jepang memilih mengurus anak, membesarkan mereka hingga sukses. Soal berikutnya muncul, anak-anak yang dibesarkan dengan susah payah itu semakin sukses semakin jauh dari orang tua.
Usia harapan hidup di Jepang sangat tinggi, termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Usia harapan hidup bahkan di atas 80 tahun. Artinya, setelah pensiun sebagai karyawan pada usia 65 tahun, orang tua Jepang masih harus menjalani hidup sekitar 15 tahun dengan menikmati hidup sebagai pensiunan atas biaya pemerintah.
Lama-lama, jumlah pensiunan membengkak, jumlah anggaran pemerintah kian terbatas. Walhasil, jumlah tunjangan pensiunan makin turun.
Lalu, orang-orang tua itu hidup di panti jompo, sementara anak-anak mereka menikmati kesuksesan. Para wanita bertanya: lalu untuk apa punya anak? Pertanyaan berikut sudah bisa ditebak. Untuk apa menikah?
Pertanyaan tersebut menemukan jawaban berikut: para wanita ogah menikah, enggan punya anak. Mereka memilih karier.
Itulah yang terjadi di Jepang saat ini. Para wanita lebih senang menghabiskan waktu di kantor, membangun karier, dan hidup mandiri.
Lama-lama, jumlah wanita lajang makin meningkat. Dampak ikutannya, jumlah bayi yang lahir semakin berkurang.
Datanglah ke Tokyo. Sangat jarang kita menemukan wanita hamil atau bayi di tempat-tempat keramaian. Sebagian besar pemandangan adalah para wanita mandiri, yang modis, dan tidak takut ke McD atau resto tengah malam, seorang diri.
Gejala itu mendorong struktur usia penduduk Jepang makin tua. Anak-anak masa depan Jepang makin berkurang jumlahnya. Seperti piramida terbalik.
Setiap tahun, ada saja taman kanak-kanak yang tutup karena kekurangan siswa. Sebaliknya, panti jompo--yang banyak mempekerjakan warga Indonesia dan Filipina--semakin bertambah jumlahnya.
Pemerintah yang risau mendorong para wanita untuk menikah dan punya anak. Stasiun TV didorong untuk menayangkan berita-berita tentang nikmatnya membangun keluarga. Satu keluarga beranak 10 merupakan berita besar bagi TV Jepang.
Sambil imbauan itu belum memperlihatkan hasil, toko-toko anjing, toko pakaian anjing, dan tempat penyewaan anjing seperti Dogy Park di jalan menuju Gunung Fuji tumbuh subur. Bahkan banyak sekolah khusus untuk anjing.
Kenapa begitu? Ya, karena anjing merupakan kawan favorit para wanita lajang Jepang. Alangkah beruntungnya anjing-anjing di Jepang.
sumber : yahoo.com
Langganan:
Postingan (Atom)