Pada20-30 tahun lalu, masa-masa orang tua kita masih membiayai hidup 
kita, belum ada yang namanya profesi Financial Planner atau Perencana 
Keuangan di Indonesia. Tapi 10 tahun belakangan ini profesi ini sudah 
banyak bermunculan di Indonesia. Dengan berkembangnya gaya hidup yang 
semakin konsumtif, naiknya inflasi yang membuat kebutuhan hidup dimasa 
yang akan datang semkin mahal, banyaknya produk-produk investasi yang 
ditawarkan, dan semakin sadarnya masyarakat akan kesejahteraan hidupnya.
 
Beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sebuah Perencanaan Keuangan :
1. Untuk melindungi diri kita dan keluarga dari risiko keuangan
Dalam
 siklus hidup tentunya ada masa-masa naik dan turunnya tingkat kehidupan
 , dan tidak dapat dipungkiri, dimanapun situasi kehidupan kita, 
pastinya berhubungan dengan uang. Naik turunnya situasi keuangan masih 
dapat diatasi dengan bantuan seorang profesional. Apa saja 
masalah-masalah penting dan darurat yang berhubungan dengan keuangan, 
contohnya adalah : kehilangan pekerjaan, sakit keras, kecelakaan yang 
menyebabkan cacat, dan kematian kepala keluarga sebagai sumber 
pendapatan.
2. Untuk melunasi utang
Memang
 sangat baik jika kita sudah memiliki investasi, baik investasi pada 
pasar modal, properti, bisnis maupun barang-barang berharga. Namun masih
 banyak diantara kita yang juga memiliki hutang yang besar, terutama 
hutang konsumtif. Hal ini sebenarnya sangat penting untuk dicari jalan 
keluarnya. Sangatlah tidak tepat jika setiap bulan berinvestasi dengan 
tujuan untuk mengumpulkan aset namun juga menumpuk hutang yang bunganya 
lebih tinggi dari hasil investasi kita.
Oleh karena itu, menyelesaikan hutang adalah hal yang paling penting didalam sebuah Perencanaan Keuangan yang kita miliki.
3. Untuk biaya membesarkan anak-anak
Setiap
 orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. 
Oleh karena itu porsi yang cukup besar didalam anggaran rumah tangga 
adalah biaya untuk membesarkan anak-anak yang dapat berlangsung sekitar 
20-25 tahun sebelum anak-anak kita dapat membiayai dirinya sendiri. 
Biaya ini meliputi sejak anak lahir, hingga biaya pernikahan, namun 
biaya yang paling besar adalah biaya pendidikan sejak memasuki persiapan
 sekolah (pre-school) hingga perguruan tinggi. Sebagai ilustrasi, jika 
biaya kuliah saat ini adalah Rp 50 juta, dengan adanya inflasi maka, 
dalam 15 tahun biaya tersebut menjadi sekitar Rp 770 juta.
4. Untuk pembelian aset, dari kendaraan hingga rumah
Rumah
 adalah aset utama yang harus dimiliki oleh seseorang, selain untuk 
digunakan sebagai tempat tinggal, rumah juga mnjadi sebuat aset yang 
nilainya bertambah dari waktu kewaktu. Aset kedua yang harus dimiliki 
adalah kendaraan. Umur kendaraan yang nyaman adalah 5 tahun. Jadi 
layaknya, setiap 5 tahun kita perlu mengganti kendaraan kita. 
Namun
 tidak semua orang, walaupun sudah memiliki pekerjaan, mampu untuk 
membeli rumah dan kendaraan karena gaji yang hanya cukup untuk membiayai
 kehidupan sehari hari sehingga dari tahun ke tahun uang tidak pernah 
cukup untuk membeli aset.Oleh karena itu diperlukan suatu solusi agar 
keinginan untuk membeli aset aset dapat tercapai.
5. Untuk membiayai pembelian polis asuransi
Semua
 aset yang sudah kita kumpulkan adalah untuk memenuhi segala kebutuhan 
kehidupan keluarga, namun bayangkan jika suatu saat terjadi kecelakaan, 
sakit atau meninggal, sehingga tidak dapat lagi kita membiayai keluarga 
kita.Untuk melindungi nilai ekonomis seseorang yang menjadi sumber 
pendapatan keluarga adalah dengan asuransi. Pertanyaan berikutnya adalah
 apakah asuransi yang kita miliki nilainya sudah cukup untuk membiayai 
kehidupan hingga masa depan keluarga yang ditinggalkan dapat terjamin. 
Berapa sebenarnya nilai asuransi yang harus dimiliki? Apa saja benefit 
dari asuransi kesehatan yang kita miliki? 
6. Untuk bisa menikmati pensiun dengan taraf hidup yang nyaman
Pensiun
 adalah saatnya kita menikmati masa istirahat dari pekerjaan. Tentunya 
kita ingin menikmati dengan taraf hidup yang nyaman. Namun dari mana 
kita bisa mendapatkan uang yang cukup untuk membiayai pensiun seperti 
yang kita inginkan?. Sudah bukan saatnya pada saat pensiun, justru kita 
masih harus mencari pekerjaan untuk membiayai hidup kita. Bukan hal yang
 tepat juga jika kita harus bergantung biaya ke anak-anak kita yang 
mungkin masih memerlukan biaya-biaya untuk kehidupannya sendiri bahkan 
untuk keluarganya.Sebagai ilustrasi, jika saat ini umur kita 45 tahun 
dengan biaya hidup kita adalah Rp 15 juta, maka pada saat kita pensiun 
diumur 55 tahun maka kita membutuhkan dana sekitar Rp 16 Milyar untuk 
dapat menikmati pensiun selama 20 tahun.
7. Untuk mewariskan kekayaan kita kepada anak-anak
Jika
 kita sudah memiliki Perencanaan Keuangan maka segala aset dan kekayaan 
kita sudah tertata untuk setiap tujuan. Pada akhirnya, jika kita berumur
 panjang dan memasuki usia pensiun, segala kekayaan yang kita miliki 
dapat kita wariskan kepada anak-anak. Oleh karena itu menyiapkan wasiat 
juga menjadi bagian dari sebuah Perencaan, agar generasi berikutnya 
dapat menikmati dan memelihara kekayaan yang kita wariskan.
Kapan
 saat yang tepat untuk memulai Perencanaan? Semakin dini memulai sebuah 
Perencanaan, akan semakin baik, terutama pada saat usia masih produktif.
 Dengan demikian kondisi keuangan akan menjadi lebih baik dengan jangka 
waktu investasi yang panjang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Source : detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 Postingan
Postingan
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar