Senin, 25 Maret 2013

AKUN INTERNASIONAL BAB II KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN



BAB II
KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN


  • MEMAJUKAN DISIPLIN AKUNTANSI
Perkembangan teori akuntansi telah mengalami kegagalan, terjadi evolusi arah dari “theorizing” ke “conceptualizing”. Dengan menggunakan definisi-definisi gabungan dari sejumlah kamus, kami menyatakan bahwa teori adalah :
1.      Sekelompok prinsip fundamental terpadu yang mendasari suatu ilmu atau aplikasi-aplikasi praktisnya.
2.      Formulasi dari hubungan-hubungan yang telah jelas atau prinsip-prinsip yang mendasari fenomena tertentu yang telah diamati, yang telah diuji sampai tingkat tertentu.
3.      Cabang dari suatu seni atau ilmu yang mengandung pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode-metodenya bukan praktiknya.
4.      Suatu susunan sekelompok hasil atau suatu body of theorems yang menyajikan pandangan sistematis dari beberapa subjek.
Di sisi lain, suatu konsep adalah “mental image terutama gagasan umum yang dibentuk dengan mengkombinasikan elemen-elemen dari suatu kelas kedalam gagasan mengenai satu obyek.” Aktivitas yang terlibata dalam konseptualisasi adalah konseptualisme, yang didefinisikan sebagai :
Doktrin. Pertengahan antara dua titik ekstrem nominalisme dan realisme, yang menyatakan bahwa yang universal atau karakteristik-karakteristik abstrak tidak memiliki realitas yang independen hanya ada dalam bentuk gagasan – gagasan dalam pikiran atau sifat-sifat yang terkandung dalam hal-hal tertentu.

  • STATUS PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL
Tujuan tradisional yaitu pembentukan teori akuntansi yang tegas dan universal dan kemudian menurunkan standar-standar dan praktik-praktik akuntansi yang berdaya guna dari teori semacam itu telah ditinggalkan. Usaha-usaha konseptualisasi yang luas dan kadang tidak jelas sekarang sedang terjadi. Pembuatan konsensus sekarang merupakan semboyan bagi mereka yang terlibat dalam penempaan standar-standar akuntansi keuangan baik di tingkat nasional maupun internasional.
PROF Wanda A Wallace menyatakan bahwa riset akuntansi internasional mungkin paralel dengan riset akuntansi secara umum. Dia mengilustrasikan poin ini dengan sebuah contoh metodologi yang didasarkan pada teori agen (agency theory), ekonomi transaksi (transactions economics), dan teori hirarki (theory of hierarchies). Kesimpulannya adalah bahwa riset akuntansi internasional mungkin lebih rumit dibanding riset nasional karena lingkungan-lingkungan internasional yang berbeda, terutama yang berhubungan dengan perjanjian, kepemilikan pemerintah, regulasi dan praktik-praktik interview pemerintah dan pengaruh budaya atas persepsi.

  • MEMBANGUN STRUKTUR PENDEKATAN ALTERNATIF
Klasifikasi sistem akuntansi keuangan mungkin bisa memberikan kegunaan yang sama.  Analisisnya harus mengandung investigasi mengapa dan bagaimana sistem tertentu berbeda. Analisisnya sendiri bervariasi sepanjang waktu konvergensi vs divergensi. Selain itu, perubahan-perubahan sistem yang diinginkan bisa dikristalisasi dan perubahan yang diharapkan bisa diprediksi. Ada kemungkinan bahwa agen-agen perubahan dapat diidentifikasi dan laju perubahan dapat diukur. Dalam semua hal, banyak praktisi dan akademisi akuntansi internasional melihat kegunaan dari prosedur dan analisis klasifikasi.
Proses klasifikasi akuntansi internasional telah dicapai dalam dua cara:
1)      Klasifikasi Subyektif
Upaya awal klasifikasi praktik-praktik akuntansi yang ada bisa ditelusuri ke Prof. G.G Mueller. Dia mengkaitkan 10 pengelompokkan tersebut dengan masing-masing lingkungan bisnis yang berbeda tempat mereka beroperasi. Ke-10 kelompok tersebut adalah :
1.      AS/Kanada/Belanda
2.      Persemakmuran Inggris (kecuali Kanada)
3.      Jerman/ Jepang
4.      Eropa Daratan (kecuali Jerman, Belanda, dan Skandinavia)
5.      Skandinavia
6.      Israel/Meksiko
7.      Amerika Selatan
8.      Negara-negara berkembang di Timur Jauh dan Dekat
9.      Afrika (Kecuali Afrika Selatan)
10.  Negara-negara komunis
Metode klasifikasi diatas dipakai secara luas oleh institusi-institusi akuntan nasional, sejumlah organisasi internasional, dan perusahaan-perusahaan jasa multinasional.
2)      Klasifikasi-klasifikasi yang Teruji Secara Empiris
Analisis praktik-praktik akuntansi dan pelaporan yang secara nyata dipakai adalah cara lain untuk membentuk sistem klasifikasi. Pelopor dalam upaya ini adalah Prof.R.C DaCosta, J.C Bourgeois, dan W.M Lawson pada satu sisi dan Prof. W.G Frank dan R.D Nair di sisi lain. Mereka, seperti halnya peneliti-peneliti lain, telah mengaplikasikan analisis faktor untuk menemukan “cluster-cluster” berbasis statistik dari praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Studi tentang cluster menggunakan data-data survey kualitatif mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang disiapkan dan dipublikasikan oleh Price Waterhouse International.
  • POLA PENGEMBANGAN KOMPARATIF
Terdapat empat pendekatan yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara Barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pada pasar. Keempat pendekatan itu adalah :
1.      Pola Makroekonomis
2.      Pola Mikroekonomis
3.      Pendekatan Disiplin Independen
4.      Pendekatan Akuntansi Seragam
  • AKTIVITAS-AKTIVITAS PENDUKUNG
Aktivitas-aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional secara umum diklasifikasikan menjadi :
a)      Organisasi Regional
b)      Institusi-institusi


Sumber :Choi,Frederick d.s dan gerhard g.mueller. Akuntansi Internasional.Jakarta:Salemba Empat.1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar