BAB II
KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN
- MEMAJUKAN DISIPLIN AKUNTANSI
Perkembangan teori akuntansi telah mengalami kegagalan,
terjadi evolusi arah dari “theorizing” ke “conceptualizing”.
Dengan menggunakan definisi-definisi gabungan dari sejumlah kamus, kami
menyatakan bahwa teori adalah :
1. Sekelompok prinsip
fundamental terpadu yang mendasari suatu ilmu atau aplikasi-aplikasi
praktisnya.
2. Formulasi dari hubungan-hubungan
yang telah jelas atau prinsip-prinsip yang mendasari fenomena tertentu yang
telah diamati, yang telah diuji sampai tingkat tertentu.
3. Cabang dari suatu seni atau
ilmu yang mengandung pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode-metodenya
bukan praktiknya.
4. Suatu susunan sekelompok
hasil atau suatu body of theorems yang menyajikan pandangan sistematis
dari beberapa subjek.
Di sisi lain, suatu konsep adalah “mental image terutama
gagasan umum yang dibentuk dengan mengkombinasikan elemen-elemen dari suatu
kelas kedalam gagasan mengenai satu obyek.” Aktivitas yang terlibata dalam
konseptualisasi adalah konseptualisme, yang didefinisikan sebagai :
Doktrin. Pertengahan antara dua titik ekstrem nominalisme dan
realisme, yang menyatakan bahwa yang universal atau karakteristik-karakteristik
abstrak tidak memiliki realitas yang independen hanya ada dalam bentuk gagasan
– gagasan dalam pikiran atau sifat-sifat yang terkandung dalam hal-hal
tertentu.
- STATUS PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL
Tujuan tradisional yaitu pembentukan teori akuntansi yang
tegas dan universal dan kemudian menurunkan standar-standar dan praktik-praktik
akuntansi yang berdaya guna dari teori semacam itu telah ditinggalkan.
Usaha-usaha konseptualisasi yang luas dan kadang tidak jelas sekarang sedang
terjadi. Pembuatan konsensus sekarang merupakan semboyan bagi mereka yang
terlibat dalam penempaan standar-standar akuntansi keuangan baik di tingkat
nasional maupun internasional.
PROF Wanda A Wallace menyatakan bahwa riset akuntansi
internasional mungkin paralel dengan riset akuntansi secara umum. Dia
mengilustrasikan poin ini dengan sebuah contoh metodologi yang didasarkan pada
teori agen (agency theory), ekonomi transaksi (transactions
economics), dan teori hirarki (theory of hierarchies). Kesimpulannya
adalah bahwa riset akuntansi internasional mungkin lebih rumit dibanding riset
nasional karena lingkungan-lingkungan internasional yang berbeda, terutama yang
berhubungan dengan perjanjian, kepemilikan pemerintah, regulasi dan
praktik-praktik interview pemerintah dan pengaruh budaya atas persepsi.
- MEMBANGUN STRUKTUR PENDEKATAN ALTERNATIF
Klasifikasi sistem akuntansi keuangan mungkin bisa memberikan
kegunaan yang sama. Analisisnya harus
mengandung investigasi mengapa dan bagaimana sistem tertentu berbeda.
Analisisnya sendiri bervariasi sepanjang waktu konvergensi vs divergensi.
Selain itu, perubahan-perubahan sistem yang diinginkan bisa dikristalisasi dan
perubahan yang diharapkan bisa diprediksi. Ada kemungkinan bahwa agen-agen
perubahan dapat diidentifikasi dan laju perubahan dapat diukur. Dalam semua
hal, banyak praktisi dan akademisi akuntansi internasional melihat kegunaan
dari prosedur dan analisis klasifikasi.
Proses klasifikasi akuntansi internasional telah dicapai
dalam dua cara:
1) Klasifikasi Subyektif
Upaya
awal klasifikasi praktik-praktik akuntansi yang ada bisa ditelusuri ke Prof.
G.G Mueller. Dia mengkaitkan 10 pengelompokkan tersebut dengan masing-masing
lingkungan bisnis yang berbeda tempat mereka beroperasi. Ke-10 kelompok tersebut
adalah :
1. AS/Kanada/Belanda
2. Persemakmuran Inggris
(kecuali Kanada)
3. Jerman/ Jepang
4. Eropa Daratan (kecuali
Jerman, Belanda, dan Skandinavia)
5. Skandinavia
6. Israel/Meksiko
7. Amerika Selatan
8. Negara-negara berkembang di
Timur Jauh dan Dekat
9. Afrika (Kecuali Afrika Selatan)
10. Negara-negara komunis
Metode klasifikasi diatas dipakai secara luas oleh
institusi-institusi akuntan nasional, sejumlah organisasi internasional, dan
perusahaan-perusahaan jasa multinasional.
2) Klasifikasi-klasifikasi yang
Teruji Secara Empiris
Analisis
praktik-praktik akuntansi dan pelaporan yang secara nyata dipakai adalah cara
lain untuk membentuk sistem klasifikasi. Pelopor dalam upaya ini adalah
Prof.R.C DaCosta, J.C Bourgeois, dan W.M Lawson pada satu sisi dan Prof. W.G
Frank dan R.D Nair di sisi lain. Mereka, seperti halnya peneliti-peneliti lain,
telah mengaplikasikan analisis faktor untuk menemukan “cluster-cluster”
berbasis statistik dari praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Studi
tentang cluster menggunakan data-data survey kualitatif mengenai
prinsip-prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang disiapkan dan
dipublikasikan oleh Price Waterhouse International.
- POLA PENGEMBANGAN KOMPARATIF
Terdapat empat pendekatan yang berbeda terhadap pengembangan
akuntansi dapat diamati di negara-negara Barat yang memiliki sistem ekonomi
yang berorientasi pada pasar. Keempat pendekatan itu adalah :
1. Pola Makroekonomis
2. Pola Mikroekonomis
3. Pendekatan Disiplin
Independen
4. Pendekatan Akuntansi Seragam
- AKTIVITAS-AKTIVITAS PENDUKUNG
Aktivitas-aktivitas pendukung di luar pergerakan standar
internasional secara umum diklasifikasikan menjadi :
a) Organisasi Regional
b) Institusi-institusi
Sumber :Choi,Frederick d.s dan gerhard g.mueller. Akuntansi
Internasional.Jakarta:Salemba Empat.1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar