Ketua International Association of Registered Financial Consultants
(IARFC) Indonesia Aidil Akbar menyarankan masyarakat agar membedakan
antara investasi dengan trading. Selama ini kencenderungan di masyarakat
terjadi kesalahpahaman sebelum menempatkan modalnya.
"Jadi
tolong bedakan investasi dan trading. Sebab sering terjadi
kesalahpahaman. Banyak yang bertanya di media sosial, saya sudah sampai
di tahap ini terus harus ditarik nggak? jadi rada tidak mengerti
pertanyaannya," ujar Aidil di acara Financial Clinic “Smart Investment”
bersama Aidil Akbar di The Cone, fX Lifestyle X’enter Sudirman Lt. 7,
Jakarta pada Rabu (29/5/2013).
Dalam pemahaman investasi, menurut
Aidil ada beberapa tahapan. Pertama adalah individu harus memiliki dana
taktis. Itu merupakan dana di luar dari anggaran untuk kebutuhan utama,
seperti dana makan, transportasi dan yang lainnya.
"Step awal itu adalah harus punya dana taktis," jelasnya.
Kemudian investasi memiliki jangka waktu. Biasanya, menurut Aidil investasi memiliki jeda waktu hingga 5 tahun.
"Jadi
ada urutannya financial check up, cash flow, emergency fund itu sudah
kuat atau belum. Investasi dilakukan sedini mungkin tapi tidak gabrak
grubuk. Investasi itu nggak dipakai 5 tahun ke depan," ucapnya.
Jika
melihat trading, Aidil menuturkan hal itu digunakan dalam jangka
pendek. Kalaupun dibutuhkan, dana yang dipakai saaat trading bisa
ditarik dan dimasukan kembali.
"Kalau trading itu kita nggak banyak menggunakan instrumen seperti investasi," kata Aidil.
Source : detikfinance.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar