Setelah menjadi Perencana Keuangan alias Financial Planner/Financial
Advisor selama lebih dari 15 tahun di Amerika Serikat (AS) dan di
Indonesia, saya menemukan hasil riset di AS menyatakan bahwa ternyata oh
ternyata, perempuan lebih jago dalam berinvestasi daripada laki-laki.
Pertanyaannya kenapa bisa demikian?
Kita boleh saja tidak setuju
dengan pernyataan ini, tapi ternyata hasil riset di AS oleh Vanguard
Investment menunjukan bahwa antara tahun 2007 sampai 2009, laki-laki
ternyata lebih banyak menjual investasi mereka (terutama saham) di saat
harga sedang jatuh, sementara perempuan lebih banyak menahan diri untuk
tidak menjual investasinya. Yang terjadi ketika kondisi berbalik arah
perempuan ini mendapatkan hasil investasi lebih tinggi dibandingkan
laki-laki.
Jadi yang sebenarnya terjadi adalah, meskipun
laki-laki lebih percaya diri pada saat berinvestasi terutama jenis
produk investasi yang agresif seperti di saham, ternyata hal ini bisa
menjadi “senjata makan tuan”. Banyak laki-laki merasa atau “pura-pura”
merasa tahu dan mengerti apa yang mereka lakukan ketika berinvestasi.
Ego
yang tinggi sering kali membuat laki-laki tidak mau mengakui kalau
mereka tidak tau atau mengakui kalau mereka membuat kesalahan dalam
berinvestasi atau kesalahan dalam membuat keputusan dalam berinvestasi.
Sementara
itu pihak perempuan berlaku berbeda. Banyak perempuan merasa dan
mengaku tidak mengerti dan tidak paham ketika berinvestasi sehingga
akhirnya mereka kemudian banyak bertanya ke sana kemari untuk mencari
pertolongan dan jawaban atas ketidaktahuan mereka.
Nah, hasil
dari bertanya tersebut disimpulkan oleh mereka sehingga mereka bisa
membuat keputusan berinvestasi berdasarkan input dari berbagai sumber
tersebut. Hasilnya bisa dilihat, perempuan lebih banyak mengambil
keputusan yang lebih tepat terutama di saat kondisi pasar yang jelek dan
panik seperti ketika bursa jeblok.
Itu kan di Amerika Serikat,
bagaimana dengan di Indonesia? Fakta mengatakan lebih dari 50% keuangan
rumah tangga di Indonesia dipegang atau bahkan dikelola oleh wanita
(istri). Klien yang datang ke kantor kami pun di AFC Financial dapat
dikatakan 80%-nya dimulai dari wanita, meskipun untuk pembelian
barang/aset besar, istilahnya big purchase, seperti rumah dan mobil,
mayoritas keputusan tetap berada di tangan laki-laki (suami).
So,
buat para pria alias laki-laki, jangan malu untuk mengakui bahwa Anda
juga tidak mengerti dan membuat kesalahan serta jangan malu bertanya dan
mencari informasi dari orang yang tepat. Ternyata peribahasa 'Malu
Bertanya Sesat di Jalan' masih berlaku lho. Jangan sampai kejadian 'Malu
Bertanya Sesat di Bursa Saham' ya.
Source : www.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar