Warga Indonesia merupakan salah satu pembeli properti terbesar di Singapura. Kenapa WNI tertarik dengan properti di negara terkecil di Asia Tenggara tersebut?
Thomas Tan, Marketing Director dari Raffles Quay Asset Management (RQAM), menjelaskan bahwa warga negara Indonesia membeli tempat tinggal di Singapura untuk anak-anak mereka. "Rumah adalah fasilitas penting ketika orang tua dari Indonesia mengirimkan anak mereka untuk sekolah di Singapura," kata dia. Tan menjelaskan bahwa Singapura dianggap memiliki sistem pendidikan yang lebih baik.
Faktor pencetus lainnya, seperti dijelaskan Tan, adalah perkembangan infrastruktur yang pesat. "Pemerintah Singapura akan membangun jalur transportasi massal baru untuk menghubungkan semua distrik penting," katanya. Tan juga menyebut kekuatan mata uang Singapura sebagai salah satu daya tarik warga negara Indonesia berinvestasi di Singapura. Selain itu, Singapura memiliki regulasi kepemilikan rumah yang longgar.
Adapun Christopher Fossick, Managing Director Divisi Singapore and Southeast Asia dari Jones Lang LaSalle, menyebutkan iklim positif di Indonesia juga membuat warga negara Indonesia berinvestasi properti di Singapura. "Mereka tidak hanya berinvestasi di Singapura, tapi juga Cina dan Inggris," kata dia.
Menurut Urban Redevelopment Authority (URA), warga negara Indonesia ada di posisi ketiga dalam daftar warga negara asing pembeli properti. Indonesia berada di belakang Malaysia dan Cina. Lebih dari 50 persen dari 1.706 warga negara Indonesia membeli tempat tinggal dengan harga sekitar US$ 1,5 juta hingga US$ 5 juta.
sumber : yahoo.com
Thomas Tan, Marketing Director dari Raffles Quay Asset Management (RQAM), menjelaskan bahwa warga negara Indonesia membeli tempat tinggal di Singapura untuk anak-anak mereka. "Rumah adalah fasilitas penting ketika orang tua dari Indonesia mengirimkan anak mereka untuk sekolah di Singapura," kata dia. Tan menjelaskan bahwa Singapura dianggap memiliki sistem pendidikan yang lebih baik.
Faktor pencetus lainnya, seperti dijelaskan Tan, adalah perkembangan infrastruktur yang pesat. "Pemerintah Singapura akan membangun jalur transportasi massal baru untuk menghubungkan semua distrik penting," katanya. Tan juga menyebut kekuatan mata uang Singapura sebagai salah satu daya tarik warga negara Indonesia berinvestasi di Singapura. Selain itu, Singapura memiliki regulasi kepemilikan rumah yang longgar.
Adapun Christopher Fossick, Managing Director Divisi Singapore and Southeast Asia dari Jones Lang LaSalle, menyebutkan iklim positif di Indonesia juga membuat warga negara Indonesia berinvestasi properti di Singapura. "Mereka tidak hanya berinvestasi di Singapura, tapi juga Cina dan Inggris," kata dia.
Menurut Urban Redevelopment Authority (URA), warga negara Indonesia ada di posisi ketiga dalam daftar warga negara asing pembeli properti. Indonesia berada di belakang Malaysia dan Cina. Lebih dari 50 persen dari 1.706 warga negara Indonesia membeli tempat tinggal dengan harga sekitar US$ 1,5 juta hingga US$ 5 juta.
sumber : yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar