Tujuan utama manjemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi 
kerugian yang timbul dri perubahan tak terduga dalam harga mata uang, 
kredit, komoditas dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi 
ini dikenal sebagi risiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam bebrapa 
bentuk. Meskioun focus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan 
manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya. Risiko likuiditas 
timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat 
diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya
 seperti real estat dan saham dengan kapitalisasi kecil. Diskontinuitas 
pasar mengacu kepada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan 
perubahan harga secara bertahap. Risiko kredit merupakan kemungkinan 
bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi 
kewajibannya. Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak 
otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan 
tertentu. Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai 
tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Risiko 
akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindunh nilai tidak dapat
 dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Peranan Akuntansi
Akuntansi
 manajemen memainkan peranan penting dalam proses risiko manajemen. 
Meraka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, 
mengkuantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi respon 
risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap 
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
 efektivitas program lindung nalai.
Kerangka dasar yang bermanfaat 
untuk mengidentifikasi bergagai jenis risiko market bepotensi dapat 
disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan 
atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilaisuatu 
perusahaan dan persaingnya. Istilah pemicu nilai mengacu kepada kondisi 
keuangan pada pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang memepengaruhi 
nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing 
dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
Peramalan atas Peubahan Kurs
Informasi
 yang sering dugunakan dalam membuat permalan kurs (yaitu depresiais 
mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam factor-faktor berikut ini: 
Perbedaan
 inflasi. Bukti menunjukan bahwaa laju inflasi yang lebih tinggi disuatu
 Negara, cenderung akakn diimbangi dala beberapa waktu dengan pergerakan
 dengan nilai yang setara tetapi berlawanan dalam nilai mata uangnya.
Kebijakan
 moneter. Suatu peningkatan dalam pasokan uang suatu Negara yang 
melebihi laju pertumbuhan riil hasil keluaran nasional mendorong 
timbulnya inflasi yang mempengaruhi kurs.
Neraca perdagangan. 
Pemerintah sering kali memanfaatkan devaluasi mata uang untuk 
menyelesaikan neraca perdagangan yang tidak menguntungkan (yaitu apabila
 ekspor < impor).
Neraca pembayaran. Suatu nergara yang 
menghabiskan dan berinvestasi lebih banyak diluar dari pada yang 
dihasilkan atau diterimanya dalam bentuk investasi luar negeri akan 
mengalami tekanan penurunan nilai mata uangnya.
Cadangna moneter dan
 kapasitas utang luar negeri. Suatu Negara yang mengalami defisit neraca
  pembayaran terus menerus dapat mengantisipasi terjadinya devaluasi 
dengan menurunkan tabungan ataumenurunkan kapasitas pinjaman luar 
negerinya.
Anggaran nasional. Deficit yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang sangat besar juga memperburuk inflasi.
Kurs
 forward. Suatu mata uang asing yang dapat diperoleh untuk menyerahkan 
dimasa depan dengan tingkat diskonto yang signifikan nenandakan 
berkurangnya kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
Kurs tidak 
resmi. Peningkatan dalam selisih antara kurs resmi atau kurs pasar gelap
 menunjukan tekanan yang makin meningkat terhadap pemerintah untuk 
menyesuaikan kurs resminya denga kurs pasar yang lebih relistik.
Perilaku
 mata uang yang terkait. Mata uang suatu Negara umumnya bergerak dalam 
pola yang sama dengan mata uang negara-negara yang memiliki ikatan 
ekonomi yang erat.
Perbedaan suku bunga. Perbedaan suku bunga antara dua Negara menunjukan prediksi perubahan dalam kurs spot pada masa mendatang.
Harga
 opsi ekuitas luar negeri. Karena arbitrasi mengaitkan suatu harga 
ekuitas luar negeri di Negara asal dengan nilai mata uang domestic 
menandakan perubahan dalam ekspektasi pasar terhadap kurs valuta asing 
di masa depan.
Manajeman  Potensi Risko
Menyusun struktur 
permasalahan perusahaan untuk meminimlkan pengaruh buruk kurs memerlukan
 informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihsdapi. Potensi
 terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
 niali aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran 
akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 
dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi risiko 
translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai 
ekuivalen mata uang domesyim atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang 
asing yang dimiliki oleh perusahaan. Kelebihan antara aktiva terpapar 
risiko dengan  kewajiabn terpapar (yitu poe-poe dalam mta uang asinf 
yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi 
aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering kali disebut potensi risiko 
positif. Devaluasi mata auang asing relative terhadap mata uang 
pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing 
menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya perusahaan memiliki posiis
 kewajiaban terpapar bersih atau poytensi risiko negative apabila 
kewajiban melebihi aktiva terpapar. 
Potensi risiko transaksi. 
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan karugian nilai 
tukae valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang 
ber-denominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan 
kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak 
langsung terhadap arus kas.
Strategi perlindungan
Lindung nilai 
neraca. Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang 
dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi 
moneter aktiva dan kewajiaban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai 
operasioanal. Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada 
variabel-variabel yang menpengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang
 asing. Melalui peningkatan harga jaul secara proporsioanal terhadap 
perkiraan depresiasi mata uang ini akan membantu perlindungan target 
margin kotor. Lindung nilai kontraktual. Berbagai instrument lindung 
nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang
 lebih besar kepada para manajer dalam mengelola lindung nilai valuta 
asing yang dihadapi.    
Kebanyakan instrument keuangan ini adalah 
derivative, dan bukan merupakan instrument dasar. Instrument keuangan 
dasar, seperti perjanjian pembelian kembali, obligasi, dan modal saham, 
memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan 
ekuitas pemilik.
Akuntansi untuk produk lindung nilai kontraktual 
merupakan kontrak atau instrument keuangan yang penggunaan untuk 
meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar 
pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forwad, 
future, swap opsi, dan gabungan dari ketiganya. Tetapi tidak terbatas 
hanya pada keempat hal ini. Pengetehuan atas aturan pengukuran akuntansi
 untuk derivative merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu 
strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan.
Sejumlah 
importir dan eksportir secara umum menggunakan forwad valuta asing 
apabila barang yang ditagih dalam mata uang asing itu dibeli atau dijual
 kepada pihak asing. Kontrak forwad mengimbangi risiko keuntungan atau 
kerugian transaksi karena kurs berfluktuasi di anatara tanggal transaksi
 dan tanggal penyelesaian. 
Kontrak Forwad Valas
Kontrak forwad 
valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata 
uang tertentu yang di pertukarkan dengan mata uang domestic, pada auatu 
tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai 
kurs forwad. Perbedaan antara kurs forwad dengan kurs spot berlaku pada 
tangga kontrak forwad menimbulkan adanya premium (apabila kurs forwad 
>  kurs spot) atau diskon (kurs forwad < kurs spot). 
Future Keuangan 
Future
 merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang 
asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah 
ditentukan. Atau dengan cara lain, future juga digunakan untuk 
menyelesaikan tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum 
pengiriman dengan melakukan kontrak penyeimbang untuk instrument 
keuangan yang sama. Berkebalikan dari kontrak forwad, perjanjian future 
merupakan kontrak dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar 
terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan pada 
sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir 
tiap-tiap hari dan harus memenuhi ketentuan margin periodic keuangan 
atas kontrak future ini menimbulkan penambahan margin (margin call), 
sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai.
Opsi mata uang
Opsi
 mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau 
menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan 
harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluawarsa 
(eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi mata uang juga dapat digunakan 
untuk mengelola laba. Misalkan seorang pedagang opsi yakni bahwa euro 
akan mengalami kenaikan nilai dalam jangka pendek. Ia akan membeli suatu
 naked call. Seandainya nilai euro mengalami apresiasi pada tanggal 
eksekusi, pembelian tadi akan mengeksekusi opsi dan akan memperoleh 
selisih antara harga kini dan harga eksekusi dikurangi dengan premium 
call. Untuk membatasi risiko penurunan nilai, pembeli dapat memperoleh 
bull call spread. 
Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup 
pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang yang berbeda 
berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang 
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal 
yang sebelum tidak dapat diakses dengan biaya yang relative  rendah. 
Swap ini juga memungkinkan perusahaan unutk melakukan lindung niali 
terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB
 menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan 
April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang konfeherensif atas 
akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No.39 yang 
baru saja direvisi, bersisi panduan yang untuk pertama kalinya 
memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi derivatif 
keuangan. Meskipun kedua standar ini memiliki nada yang sama, terhadap 
perbedaan diantara keduanya dalam hal banyaknya detail tuntunan 
implementasi.
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri
sebuah
 perusahaan anak luar negeri yang memiliki posisi aktiva bersih terpapar
 hendak dikonosolidasikan dengan induk perusahaan, maka timbul kerugian 
transaksi jika nilai mata uang asing mengalami penurunan relative 
terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translais juga terdiri 
jika anak perusahaan luar negeri memilki memiliki posisi kewajiban 
bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relative terhadap 
mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian 
relative ini adalah dengan membeli kontrak forwad. Strategi ini berarti 
menggunakan keuntungan transaksi dari kontrak forwad untuk mengimbangi 
krugian translasi.
Pengungkapan 
Sebelum dikeluarkannya standar 
seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak 
memberi tahu kepada pembaca sejauhman manajemen telah menggunakan 
kontrak derivative terhadap kinerja yang dilaporakan dan terhadap 
karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal yang sukar 
dilakukan. Pengungkapan yang di wajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
 banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi linfung nilai
Deskripsi pos-pos dilindung nilai
Identifikasi risiko pasar dan pos-pos yang dilindung nilai
Deskripsi mengenai instrument lindung nilai
Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar
Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai actual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan.
Source : www.google.com 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 Postingan
Postingan
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar