Pertanyaan ini sering dilontarkan banyak orang. Banyak orang yang merasa
tidak butuh jasa seorang Perencana Keuangan dengan alasan apapun.
Beberapa
alasan antara lain: merasa uang atau penghasilan masih kecil, merasa
aset masih sedikit, malu kalau ketahuan keuangan berantakan, malu kalau
ketahuan aset yang masih sedikit atau ketauan gajinya deeeeehhh...
Yes,
apapun itu selalu bisa menjadi alasan untuk masyarakat tidak
menggunakan jasa seorang Perencana Keuangan. Lalu pertanyaannya butuh
enggak? Perlu enggak?
Jawaban jujur saya adalah TIDAK, apabila
kita bisa melakukannya sendiri. Banyak yang mikir, lho kok lucu seorang
Perencana Keuangan senior profesional seperti saya malah bilang
masyarakat tidak butuh jasa Perencana Keuangan.
Memang iya, tapi
bukan berarti kita semua tidak butuh melakukan Perencanaan Keuangan
untuk diri kita dan keluarga. Merencanakan Keuangan TETAP dan WAJIB
DILAKUKAN.
Lalu bagaimana kita bisa melakukan Perencanaan
Keuangan sendiri? Sebenarnya sudah banyak informasi berseliweran baik
yang gratisan maupun berbayar dari yang nominal kecil sampai yang
lumayan.
Contohnya adalah artikel yang sedang anda baca di media
online detikFinance ini yang dibuat memang sengaja untuk memberikan
informasi bermanfaat bagi banyak orang. Contoh lain adalah website atau
blog keuangan, seperti milik saya www.AidilAkbar.com dan juga blog
lainnya yang banyak ditulis oleh Perencana Keuangan baik di dalam maupun
luar negeri.
Tidak ketinggalan media sosial juga ikut banyak
memberikan informasi secara GRATIS yang bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat. Akun tweet saya @AidilAKBAR sering memberikan KulTwit dengan
tagar #FinWisdom-nya yang sering kemudian menjadi ajang konsultasi dan
tanya jawab keuangan.
Masih dengan yang gratisan kita bisa juga
belajar melalui banyak program di Radio maupun TV baik lokal maupun
nasional. Untuk yang berbayar dimulai dari buku-buku yang bisa dibeli
dengan harga terjangkau. Rata-rata buku Perencana Keuangan dijual dengan
harga antara Rp 30 ribu sampai dengan Rp 200 ribu saja.
Selain
buku kita juga bisa belajar dari talkshow, workshop maupun seminar yang
biayanya juga biasanya tidak terlalu besar masih berkisar di ratusan
ribu sampai jutaan rupiah kok, belum sampai puluhan juta.
Atau
kita juga bisa mengikuti kelas-kelas pendek 1-2 hari yang juga
dibanderol dengan harga terjangkau (biasanya di bawah Rp 3 jutaan).
Salah satu contoh kelas yang kami adakan yang banyak peminatnya bernama
Personal Money Manajer, yang mengajarkan cara melakukan perencanaan
keuangan sendiri (Self doing financial planning).
Di luar negeri
cara ini cukup populer dengan biaya-biaya yang terjangkau. Sebenarnya,
biaya ini termasuk tidak terlalu tinggi dibandingkan menggunakan jasa
Perencana Keuangan yang bisa di atas Rp 10 juta, Rp 15 juta bahkan ada
yang sampai Rp 25 juta dan Rp 50 juta.
Kembali ke tujuan awalnya
adalah bagaimana kita bisa melakukan Perencanaan Keuangan dengan cara
maksimal dan biaya yang terjangkau. Tentu saja teori “ada harga ada
rupa” juga berlaku dalam hal ini seperti halnya bisnis lainnya.
Akan
tetapi cara apapun yang kita tempuh yang terpenting adalah bagaimana
kita tetap bisa stay disiplin dalam membuat perencanaan dan yang paling
penting stay disiplin dalam meng-implementasikannya. Dan di situlah
biasanya peran seorang Perencana Keuangan Independen profesional
dibutuhkan.
Source : Aidil Akbar Madjid - detikfinance
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar