Meja kerja yang feng shui-nya baik akan mendatangkan kinerja maksimal
sehingga mendatangkan kemakmuran. Pakar Feng Shui yang berlatar
belakang pendidikan master di bidang arsitektur, Jenie Kumala Dewi
menjelaskan, saat bekerja orang harus mengeluarkan tenaga dan energi.
Karena itu, ruang kerja harus ditata secara feng shui agar orang yang
menggunakan ruang seimbang energinya.
“Jika energinya seimbang
yakni tidak terlalu kuat maupun tidak terlalu lemah, aktivitas kerja
orang itu akan lebih lancar, hingga membuahkan hasil maksimal. Kerja
maksimal mendatangkan kemakmuran atau rezeki bagi perusahaan,” kata
penulis buku “Feng Shui untuk Rumah Tinggal dan Kantor” ini.
Umumnya
orang bekerja selama 8 jam, sehingga penataan ruang maupun meja kerja
sangat penting bagi orang yang bekerja di “belakang meja” tanpa
mobilitas tinggi. Sedangkan perkembangan karir seseorang dipengaruhi
tempat di mana dia sering beraktivitas.
Jenie memberikan tip secara rinci:
1.
Sebaiknya saat duduk di meja kerja, seseorang tidak membelakangi
jendela ruang kerja. Bila ruangannya terbatas dan tidak memungkinkan
untuk dilakukan perubahan, jendela harus ditutup rapat dengan memasang
tirai tebal. Sedangkan kursi harus digeser agar tidak tepat berada di
depan jendela.
2. Meja kerja sebaiknya diletakkan dalam posisi bersandar pada dinding yang stabil.
3. Posisi meja kerja sebaiknya tidak terlalu tusuk sate dari pintu masuk atau lorong.
4.
Peletakan perabot dalam ruang kerja harus seimbang dengan jumlah orang
yang bekerja, agar stabil dan karyawan bisa beraktivitas secara
maksimal.
5. Bagian depan meja kerja jangan sampai terhalang bidang apapun, seperti tembok atau lemari.
6.
Untuk penataan ruang kerja seorang pimpinan, posisi meja kerja harus
mendukung kekuatan sebagai seorang pemimpin. Maka, meja kerja jangan
segaris pintu masuk ruang tapi berada di seberang pintu masuk ruang
kerja.
7. Bentuk meja kerja harus stabil.
8. Permukaan meja kerja sebaiknya merupakan permukaan yang lurus (tidak terdapat bidang kosong).
9. Ukuran meja kerja bisa mendukung jabatan, di mana meja kerja pemimpin lebih besar daripada karyawan.
10. Kaki meja kerja sebaiknya merupakan struktur yang stabil (mendukung kestabilan karir).
Jenie
menambahkan, bentuk meja sebaiknya juga memperhatikan feng shui. Salah
satunya, permukaan meja kerja tidak boleh terdapat bidang bolong-bolong
atau kosong. Seperti apa? “Misalkan permukaan kayu alami, biasanya
cenderung tidak stabil dan tidak lurus,” ujar penulis buku “Feng Shui
for Business 2003” ini.
Selain itu, lanjutnya, jangan memiliki
bentuk meja kerja yang abstrak, sehingga terlihat kurang stabil. Kaki
meja kerja juga harus kokoh, kuat dan seimbang.
Wanita yang juga
ahli desain interior ini menambahkan, sebaiknya diperhatikan juga
pernak-pernik di atas meja. Pilihlah hiasan seperti bambu hoki untuk
mendukung perkembangan karir dan keberuntungan. Atau lukisan laut
(terutama untuk meja kubikal), supaya ide dan pemikiran lancar dan tidak
terhalang.
“Bisa juga memilih lukisan atau foto ikan sebagai
simbol kemakmuran, lalu benda kristal untuk mengusir energi negatif dari
persaingan tidak sehat di kantor,” jelas pemilik situs feng shui ini.
Sedangkan
benda-benda yang harus dihindari di meja kerja adalah lukisan atau foto
batu karena menghambat perkembangan ide. Lalu, foto atau lukisan pasar
sebagai simbol kekacauan dan berantakan.
“Sebaiknya hindari juga
foto atau lukisan putri bali/patung putri bali, dan pajangan topeng
atau lukisan topeng karena banyak kepalsuan,”
Source : www.yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar