Kita membutuhkan mentor untuk membantu dalam bisnis ataupun kehidupan
pribadi. Mentor ini adalah orang yang lebih sukses dari kita dan
mempunyai pengalaman lebih banyak daripada kita.
Dalam artikel
ini akan ditunjukkan bagaimana kita bisa meminta kepada orang yang lebih
sukses untuk mau membantu kita dengan menjadi mentor. Saya menunjukkan
di sini bagaimana saat saya meminta Pak Leo Chandra untuk menjadi mentor
pribadi saya.
Ada orang-orang yang kaya yang mau jadi mentor
kita dan ada orang-orang sukses mendadak yang mau jadi mentor. Sama
persis ketika saya di Asosiasi Manajemen Indonesia, pada waktu itu saya
tukaran kartu nama, dari setiap kartu nama saya cari apakah dia orang
dahsyat atau orang biasa saja, nah kartu nama yang dahsyat atau tidak
bisa diketahui dari gelarnya.
Biasanya kalau seminar saya selalu
duduk di paling depan, jika duduk di paling depan maka Anda bisa tanya.
Dalam seminar apapun yang saya ikuti, tujuan saya yaitu cari ilmu dan
kedua cari kenalan.
Di dalam seminar AMA itu saya kenalan dengan
Bapak Leo Chandra. Leo Chandra adalah pemilik Widya Loka, Columbia,
Fujitect, total perusahaan yang dimiliki adalah 27 perusahaan.
Awalnya
sulit mengajak beliau untuk makan siang, tetapi dengan segala cara saya
bisa mendapatkan nomor sekretarisnya dan meminta sekretarisnya untuk
mengatur waktu agar saya bisa makan siang dengan beliau. Dan akhirnya
beliau mau makan siang dengan saya.
Pada dasarnya, alasan orang kaya dan orang sukses malas ketemu dengan orang yang levelnya di bawah dia adalah :
1.Meminta pinjaman
2.Nyari sumbangan
3.Nyari kerjaan
4.Kombinasi dari ketiga hal di atas
Tetapi
saya tidak, kalau setiap ketemu orang yang dahsyat saya selalu tanya.
Saya hanya minta nasihat, kemudian saya bertanya kalau menurut bapak
saya harus pilih yang mana untuk penawaran ini? Kemudian dia jawab
begini-begini dan saya di beri advice olehnya.
Bapak Leo Chandra
mau berbicara dengan saya karena saya berperilaku menyenangkan maka
saya punya nilai tambah. Beliau minta teh China kemudian saya langsung
tuangkan di gelas kecil dan langsung kasih ke beliau.
Saya
bilang kepada beliau bahwa ingin berguru, ingin minta jadi pembimbing.
Beliau pun bertanya saya ingin belajar apa? Saya pun bilang bahwa ingin
dekat dengan beliau selama 3 hari saja siang dan malam. Dan akhirnya
keesokan harinya bersama beliau dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam
keliling Columbia dengan 60 cabang di Jakarta.
Pada hari itu saya tahu bagaimana mengelola cabang begitu banyaknya dan saya punya timbal balik ke dia. Saya berikan training gratis ke
dia, saya training di Columbia sudah beberapa kali and ”I give free,”
saya punya nilai tambah, dan beliau punya nilai tambah. Sampai saat ini
Bapak Leo masih dekat sama saya seperti anaknya sendiri.
Source : www.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar