Senin, 28 November 2011

Pemerintah Mengaku Kapok Jor-joran Berutang

Jakarta - Tak ingin mengulangi kesalahan dari negara-negara di Eropa, pemerintah mengaku tak akan jor-joran lagi menarik utang. Ke depan pemerintah akan mengurangi utang.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (28/11/2011).

"Anggaran kita harus benar-benar prudent dalam arti kita menjaga jangan sampai defisit anggaran kita itu tinggi dan dibiayai oleh utang. Ke depan kita harus mengurangi utang," jelas Hatta.

Pria berambut putih ini mengatakan, utang memang penting apabila penggunaannya tepat dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Tapi jika digunakan untuk belanja yang tidak tepat, dan biaya utang untuk fee dan bunganya tinggi, maka utang menjadi hanya menjadi beban anggaran saja.

"Membenahi belanja anggaran itu sesuatu yang sangat penting. Dengan kata lain, betul-betul apa yang direncanakan dalam APBN itu tepat kita belanjakan," jelasnya.

Dikatakan Hatta, melihat krisis utang di Eropa yang begitu tinggi membuat pemerintah makin waspada mengelola fiskalnya.

"Kita harus tetap waspada karena bagiamana pun juga adalam sistem ekonomi global yang terintegrasi ini, adanya satu persoalan pada belahan dunia Eropa dan AS akan timbulkan dampak cepat atau lambat," kata Hatta.

Seperti diketahui, total utang pemerintah Indonesia hingga Oktober 2011 mencapai Rp 1.768,04 triliun. Dalam sebulan jumlah utang itu naik Rp 13,13 triliun dibanding posisi September 2011 yang sebesar Rp 1.754,91 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Oktober 2011 bertambah Rp 91,19 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang RI juga naik dari 27,3% pada September menjadi 27,5% pada Oktober.
(dnl/ang)

sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar