Senin, 28 November 2011

RI Penghasil Rotan Terbesar Tapi Industrinya Kalah Saing

Jakarta - Pemerintah berkomitmen untuk menutup semua akses ekspor rotan dalam negeri ke luar. Indonesia penghasil rotan terbesar di dunia namun industrinya kalah bersaing.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di kantornya, Jakarta, Senin (28/11/2011).

"Logikanya kenapa kita mau tutup (ekspor rotan), kita kan produsen terbesar di dunia kenapa kita tidak bisa memberdayakan kawan-kawan kita sendiri di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi, tentunya dengan teknologi yang baik. Nah kita harus sikapi," jelas Gita.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat akan menandatangani regulasi soal larangan ekspor bahan baku rotan. Namun ada penekanan yang diminta Gita.

"Tentunya saya juga perlu garis bawahi bahwa ini (aturan) akan berdasarkan atas beberapa asumsi yang pertama kita mendapatkan keyakinan dari seluruh pemangku kepentingan termasuk kementerian perindustrian, kementerian perhutanan bahwa akan dilakukan penyerapan," jelas Gita.

Gita ingin semua stok bahan baku rotan di dalam negeri bisa terserap penuh oleh industri sehingga petani tidak rugi. Dia juga oingin agar kapasitas produksi industri rotan di di luar Jawa ditingkatkan supaya industrialisasi terjadi.

"Dan yang ketiga harus dijakukan alih teknologi ini kita lihat desain-desain di dalam negeri sudah bagus, tapi kalau kita lihat desain-desain yang ada di luar negeri mungkin kelihatan lebih bagus. Nah ini bagaimana kita untuk bisa mengalihkan teknologi desain yang ada agar barang-barang kita lebih kompetitif dibandingkan barang yang diproduksi oleh kawan kita di luar negeri," kata Gita.

Semua syarat ini harus dilakukan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dari keluarnya kebijakan tersebut. Kraena itu secara periodik pemerintah akan mengevaluasi kebijakan larangan ekspor rotan tersebut.
(dnl/ang)

sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar