Osaka - Meski sudah lebih dari setahun berselang sejak
peristiwa tsunami di Jepang, para peneliti menemukan fakta mengejutkan
soal radiasi nuklir di ikan kawasan Pantai Timur Jepang. Tingkat
radiasi ikan tersebut di atas ambang normal.
Hal ini disampaikan
oleh ahli kimia, Ken Buesseler dari Woods Hole Oceanographic
Institution yang melakukan penilaian terhadap data resmi Jepang pada
tingkat kandungan cesium ikan, kerang dan rumput laut yang dikumpulkan
di dekat reaktor nuklir Fukushima.
"Meskipun perairan lepas
pantai aman sehubungan dengan standar internasional untuk radionuklir
di laut, pembangkit listrik tenaga nuklir terus bocor dan kontaminasi
radioaktif ke laut," ujar Buesseler dalam abstraknya, seperti dilansir
AFP, Jumat (26/10/2012).
Dalam penelitiannya, Buesseler
menyimpulkan sisa kontaminasi boleh jadi terjadi karena tingkat
kebocoran yang rendah dari fasilitas atau sedimen yang terkontaminasi
di dasar laut. Saat ini sebagian besar hasil tangkapan dari pantai
timur laut Jepang dalam batas aman, walaupun otoritas Jepang sendiri
mengeluarkan peraturan beberapa ikan yang ditangkap di dekat Fukushima
dianggap tidak layak untuk konsumsi.
"Ini merupakan radiasi terbesar ke laut dalam sejarah", imbuhnya.
Bocornya
radionuklir ke laut bagi Jepang sebelumnya, telah menurunkan ekspor
hasil pertaniannya pada 2011 lalu mencapai 7,4 persen dibanding tahun
sebelumnya.
Gempa 9,0 SR yang diikuti tsunami besar terjadi di
Fukushima Daichi, Maret 2011 mengakibatkan sekitar 19.000 orang tewas
dan dinyatakan masih hilang.
Source : www.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar